Senin, 22 November 2021

MTs SALAFIYAH DUWET KOTA PEKALONGAN

MTs SALAFIYAH DUWET KOTA PEKALONGAN

SELAMAT & SUKSES

ATAS DIBUKANYA TAHUN PELAJARAN BARU 2022/2023

Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Salafiyah Kel. Duwet 

Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan

Web : https://mtssalafiyahduwet.blogspot.com/ 

Email : mtssalafiyahduwet@gmail.com

HP/WA. 08222-679-8822

NU BUKAN SEKEDAR NU - ADA 4 FONDASI UTAMA NU

NU BUKAN SEKEDAR NU

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ 

Banyak orang yang Mengaku NU mengira bahwa menjadi NU itu sudah cukup dengan Qunut, Tahlil, Maulidan, Ziarah Kubur dan lain sejenisnya.

Padahal itu hanya sebagian kecil Amaliyah NU

Sebab, sejatinya menjadi Nahdlatul Ulama' itu harus memiliki 4 (empat) fondasi utama yakni fondasi yang sudah diwariskan oleh para ulama' pendiri NU.

APA SAJA 4 (EMPAT) FONDASI UTAMA ITU ??

1. AMALIYAH

Nahdlatul Ulama' merupakan organisasi islam yang mengusung ideologi Ahlussunnah Wal Jama'ah

Yakni ideologi yang menjaga kemurnian islam dengan berpegang pada Sunnah Nabi dan Para Sahabat. Dengan terdisiplin melalui sanad ilmu yang jelas, dengan ciri-ciri termudah :

Bermadzhab pada salah satu Madzhab Fiqih yang 4 (empat) Imam : Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali

Ber-akidah sesuai dengan akidah islam yang diajarkan Rasulullah SAW yaitu sesuai dengan Manhaj Imam Abu Hasan Al-Asy'ari dan Imam Abu Manshur Al-Maturidi

Ber-tasawuf sebagaimana telah dirumuskan Imam Al-Ghazali dan Imam Junaidi Al-Baghdadi 

Sehingga bisa dikatakan, Bukan orang NU apabila Amaliyahnya bukan Amaliyah Ahlussunnah Wal Jam'ah. Apalagi sampai Menyerang Amaliyah Ahlussunnah Wal Jama'ah, itu jelas bukan NU...!! 

2. FIKROH (Pemikiran)

Dalam cara pandang atau Berfikir, Nahdlatul Ulama' senantiasa Mengusung nilai-nilai yang Berhaluan pada konsep Tasammuh (toleran), Tawassuth (pertengahan), Tawazun (seimbang) dan Mu'addalah (adil).. 

NU harus senantiasa teduh juga Meneduhkan, Tidak condong pada pemikiran liberal, tidak pula pada radikal. Bersama konsep tersebut, orang NU sejatinya tidak akan mudah kagetan. Dan tidak akan terjebak pada jurang pemikiran yang kaku.

Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa bukan NU apabila ada orang yang berfikir liberal, apalagi radikal.

Orang yang melakukan aksi terorisme, menyimpan bom untuk melakukan kerusakan, mudah menyembelih orang (bahkan di video) akibat pemikiran sadisnya, maka itu bukan cara berfikir orang NU.

3. HAROKAH (Gerakan)

Menjadi NU tentu harus bergerak sesuai dengan cara NU.

Gerakan NU yang baik adalah gerakan yang selaras dan satu koordinasi dengan keorganisasian NU.

Siapapun bisa bergerak untuk NU.

Bisa berjuang bersama struktural, maupun hanya sebagai kultural.

Maka tidak dibenarkan, ada orang mengaku NU namun malah masuk dalam gerakan atau organisasi yang justru bertentangan dengan gerakan NU.

Terlebih masuk gerakan yang ingin menghancurkan NU, maka hal demikian adalah CELAKA BESAR. Na'udzubillah.

Sebagai contoh, ada orang mengaku NU namun masuk dalam gerakan / organisasi yang berafiliasi dengan saudara muslim kita, WAHABI.

Maka itu tidak dibenarkan..!! 

Sebab WAHABI masuk dalam kategori gerakan radikalis, dan bukan bagian dari Ahlussunnah Wal Jama'ah

WAHABI bahkan ingin menghancurkan dan membinasakan faham Ahlussunnah Wal Jama'ah, Banyak amaliyah NU dituduh bid'ah, musyrik, sesat, dan bahkan diantaranya Menyatakan halal untuk dibunuh

Di timur tengah, gerakan WAHABI menjadi gerakan yang menciderai umat islam dunia. Sehingga, jika mengaku NU, tentu harus bergerak bersama NU Bukan dalam gerakan kelompok lain yang membunuh NU. 

4. GHIROH (Semangat)

Untuk Nahdliyyin semua "Kuatkan hati kita, tetapkan iman dan ketakwaan kita kepada Allah SWT".

Kita yakini bahwa NU adalah rumah besar kita. Rumahnya para ulama', kiyai, santri, dan bahkan seluruh masyarakat muslim Indonesia yang sebagian besarnya adalah masyarakat NU.

Kita yakini bahwa kita lahir sebagai orang NU, tumbuh besar sebagai orang NU, dan akan mati sebagai orang NU.

Jangan ada keraguan dalam hati kita untuk merawat NU dan menetapkannya.

Kuatkan semangat kita

Ujian dan cobaan yang kita hadapi saat ini sangatlah berat

Berbagai fitnah dari luar maupun dari dalam sungguh kentara

Jangan sekali kita lari,

bahkan mengabaikan perjuangan ini

Ini JIHAD kita.. 

Ini RUMAH kita..

Segala yang baik harus kita pertahankan..

Segala yang mesti dibenahi, harus kita benahi..

Karena ini RUMAH kita... NAHDLATUL ULAMA'.

MENGAPA MEMILIH NU??

"MENGAPA MEMILIH NU??"

Di dalam Nahdlatul Ulama, kita menemukan jalan untuk berjama'ah dalam amaliyah, fikrah, harokah, dan ukhuwah.

NU tidak hanya mengurusi politik (harokah), tapi juga :

1. Amaliyah Aswaja, seperti tahlilan, istighotsah, ziarah kubur, maulid, qunut, muamalah, munakahah, dll. Yang fardhu, sudah pasti, yang sunnah juga NU lakoni. Seperti sholat gerhana, sholat tasbih dsb.

2. Fikrah Aswaja, seperti pesantren, sekolah, pengajian, majlis ta'lim, dakwah media dan mimbar, kajian ilmiyah bahtsul matsail, dll. Termasuk dalam fikrah, adalah akidah aswaja.

3. Ukhuwah Aswaja, yaitu basyariyah, wathoniyah, dan islamiyah. NU mengurusi perdamaian masyarakat lokal dan dunia.

Kita menemukan muqobalah (pembanding) karakteristik ini dalam beberapa ormas lain. Walupun ada beberapa ormas yang hanya (mencolok) dalam urusan harokah, atau politik.

Di NU, kita menemukan :

Amaliyah : 25%

Fikrah : 25%

Harokah : 25%

Ukhuwah : 25

Jadi NU 100%

Kita pilih Ber-NU, sebagai jama'ah sekaligus jam'iyyah untuk diri dan keluarga.

Kita berjamaah, karena Nabi SAW mewajibkan untuk bersama jama'ah :

                          عليكم بجماعة المسلمين وامامهم

Kenapa Berjama'ahnya di NU?? 

Karena nilai-nilai NU, sejalan dengan prinsip Islam rahmatan lil alamin.

NU yang berpegang teguh pada Al-Qur'an, Hadits, Ijma, dan Qiyas.

Tidak ghuluw (berlebihan/ekstrim), tetapi memiliki karakter :

1. Tawassuthiyyah (moderat), 

2. Tasamuhiyah (toleran), 

3. Tawaazuniyah (keseimbangan), 

4. I'tidaliyah (idealis), 

5. Istiqomah (konsisten), 

6. Ishlahiyyah (reformatif), 

7. Tathowwuriyah (dinamis), 

8. Manhajiyah (pola pikir metodologis),

9. Amar ma'ruf nahi mungkar 

Tanpa jama'ah, kita ibarat debu di semesta yang luas.

Tanpa jam'iyyah (organisasi), kita ibarat sepotong rumput liar yang tidak terurus.

Kita Ber-NU, memilih jalur NU, bersanad melalui guru2 Aswaja. Ada sandaran, ada rujukan, dan ada pertanggung jawabannya.

NU yang lahir 1926, memiliki tanggung jawab besar untuk mengawal kehidupan beragama dan bernegara dalam bingkai NKRI.

Dalam Bahtsul Matsail Muktamar NU tahun 1936 di Banjarmasin, jauh sebelum Indonesia merdeka disebutkan bahwa Indonesia adalah negeri Darussalam, tidak ubahnya Negara yang dibangun oleh Rasulullah SAW di Madinah, membangun Negara Perdamaian, Negara Darussalam bukan Negara Darul Islam. Dengan Piagam Madinah, tidak mengedepankan Islam semata tetapi persatuan dan kesatuan, sebagaimana Firman Allah

                        وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

"Tidaklah Kami mengutusmu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam [Al-Anbiyâ’/21:107].

Semoga kita diakui murid KH. Hasyim Asy'ari, bersambung sanad juga kepada KH. Kholil Bangkalan, Syekh Nawawi Albantani, para Imam Ahlussunnah wal Jama'ah, dan dikumpulkan bersama para ulama salafus sholeh yang mumpuni dalam duniawi dan ukhrowi.

Aamiin ya robbal alamiin.

                    الحق بلا نظام يغلبه الباطل بالنظام

Kebenaran tanpa struktur, akan dikalahkan oleh kebathilan yang terstruktur.

Wallahul muwaafiq ilaa aqwamit thoriq.

SANTRI_untuk_NEGRI 

MENGENALI CIRI KHAS, ASROBI YANG MENGAKU NU

MENGENALI CIRI KHAS, ASROBI YANG MENGAKU NU

Masyarakat sebaiknya tahu bahwa NU itu bukan hanya Amaliyah, tapi juga Fikroh, Harokah dan Ghiroh Kalau hanya amaliyah, Tidak sedikit kelompok yang pembenci NU amaliyahnya sama dengan NU. Maka harus kita tegaskan bahwa Aswaja belum tentu NU, namun NU sudah pasti Aswaja. Bahwa Ormas yang beramaliyah Aswaja di Indonesia bukan hanya NU. 

NU adalah Ormas Aswaja terbesar di Indonesia, dan di luar NU banyak ormas-ormas kecil yang beramaliyah Aswaja antara lain Jamiat Kheir, PERTI, Al-Washliyah, Mathlaul Anwar, Al-Khairaat, Nahdlatul Wathan, eks Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Sarekat Islam (SI), eks Front Pembela Islam (FPI) dan banyak organisasi lokal lainnya. 

Diantara tokoh Al-washliyah adalah Ustad Abdul Somad dan Tengku Zulkarnaen. Mereka melakukan semua Amaliyah ritual aswaja seperti tahlilan, mauludan, sholawatan, dan lain-lain. Namun *Pemikiran, Gerakan dan Semangat* sebagian dari mereka berlawanan dengan NU. Ingat kami hanya menyebut sebagian dari mereka, karena tidak semua anggota Ormas Aswaja selain NU lantas tidak sejalan dengan NU. 

Aswaja ala NU kita sebut saja *Aswaja Nusantara atau Aswaja Annahdliyyah*. Aswaja Nusantara ini tidak radikal juga tidak liberal Selalu sejalan dengan pimpinan struktural NU namun tetap hidup di dalam kultur NU. Semangat juang bahkan semangat hidupnya juga senantiasa untuk NU bukan untuk menghancurkan NU. Jika penganut Aswaja tidak memenuhi semua itu berarti Aswaja ghairu NU atau ASwaja ROso wahaBI disingkat *ASROBI*. 

Penyebutan mereka adalah Asrobi karena fikrah, harokah dan ghirahnya sejalan dengan wahabi, bukan dengan NU sebagai ormas aswaja terbesar. Ciri khas pemikiran dan gerakan yang melekat pada WAHABI juga melekat pada mereka (Asrobi), antara lain takfiri, yaitu suka mengkafir-kafirkan sesama muslim yang tidak sepemikiran dan sepergerakan dengan mereka. Takfirisme ini merupakan cikal-bakal radikalisme dan radikalisme merupakan cikal-bakal terorisme. 

Mereka itu, WAHABI dan ASROBI sama-sama penganut teologi kebenaran tunggal, bahwa hanya merekalah kebenaran di alam semesta, kelompok selain mereka wajib musnah, wajib dibom dan sebagainya. Maka penganut teologi kebenaran tunggal dapat pula kita sebut sebagai penganut teologi maut. 

Sebetulnya Asrobi jauh lebih berbahaya daripada WAHABI, Sebab Asrobi sering ngaku-ngaku sebagai NU padahal bukan NU, bahkan sangat benci NU. Kalau WAHABI jelas sekali bukan NU, Mereka terang-terangan menyebut diri mereka sebagai bukan NU dan sering menyerang NU. Maka Asrobi merupakan bahaya laten bagi NU, sedangkan wahabisme - takfirisme merupakan bahaya terbuka. Mari kita berhati-hati, ingatlah selalu alasan berdirinya NU sebagai antitesis aliran WAHABI. 

#HubbuWathonMinalIman 

#NahdlatulUlama

#IslamNusantara 

#PejuangIslamNusantara #PACPergunuPekalonganBarat

Kamis, 11 November 2021

MTs SALAFIYAH DUWET PEKALONGAN

 MTs SALAFIYAH DUWET PEKALONGAN



Jl. Ottoiskandar Dinata Gg. 16 RT. 02 RW. 10 Kelurahan Duwet Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan 51138 - Provinsi Jawa Tengah - Indonesia

MTs SALAFIYAH DUWET KOTA PEKALONGAN Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah1443 H / 10 Juli 2022 M

 MTs SALAFIYAH DUWET KOTA PEKALONGAN Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah1443 H / 10 Juli 2022 M https://www.twibbonize.com...